JALURINFO.COM, BULUKUMBA— Seorang anak di salah satu SD di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, SR (10), menjadi korban kekerasan secara brutal, pada Ahad (8/9). Akibat dari kekerasan ini, bisa berdampak negatif terhadap korban.
“Ini bisa berdampak negatif pada karakter anak nantinya,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Bulukumba, Irmayanti Asnawi kepada Berita Kota Makassar, Rabu (11/9).
“Bisa terjadi depresi, kurangnya rasa percaya diri dan bisa juga rentan berbuat tindakan-tindakan kriminal,” sambungnya.
Ia mengatakan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak di rumah. Sebab kata dia, didikan orang tua akan berdampak pada perilaku anak di masa yang akan datang.
“Di sini pola mendidik anak, bagaimana orang tua mendidik anaknya membentuk perilakunya. Semua tergantung dari pola asuh yang dilakukan oleh orang tuanya,” ungkapnya.
Irmayanti Asnawi menyayangkan peristiwa kekerasan terhadap anak di bawah umur tersebut. Menurutnya, ada beberapa langkah-langkah pembinaan yang seharusnya dilakukan terlebih dahulu.
“Kenapa anaknya seperti itu, harusnya anak itu didekati cari tahu apa penyebabnya, jangan lansung memvonis anak,” katanya.
“Kami dari PPPA massif melakukan edukasi, sosialisasi ke masyarakat tentang pola asuh anak, dampak apa yang akan terjadi pada anak jika pola asuh dalam keluarga itu kurang baik,” jelasnya menambahkan.
Sebelumnya dalam kasus ini, polisi telah menetapkan paman korban FR (44) sebagai tersangka. Penetapan itu dilakukan, sesaat sebelum Sat Reskrim Polres Bulukumba menggelar konferensi pers, pada Rabu (11/9).
Saat ini juga, tersangka FR telah resmi ditahan. Kasus kekerasan ini, masih dalam tahap penyidikan.