JALURINFO.COM, MAKASSAR — Di tengah kesibukan pasar tradisional Daya, seorang ibu bernama Siti tetap setia dengan usaha jualannya meski sudah berusia 66 tahun. Ibu Siti, yang lahir pada tahun 1958 ini telah berjualan sayuran sejak tahun 2004. Hingga kini, ia masih menjalankan usaha dengan penuh semangat dan dedikasi.

Setiap pagi, Ibu Siti sudah memulai aktivitasnya sejak pukul 04.00 WITA, berjualan hingga malam hari sekitar pukul 20:00 WITA. Lokasi jualannya terletak di pasar Daya, tepatnya di tengah pasar setelah belok kiri sedikit di pertigaan. Meski berjualan dengan penghasilan sekitar Rp200.000 per hari, ibu Siti merasa puas dengan usaha yang dijalankannya.

Untuk memenuhi kebutuhannya, sayuran yang dijual Ibu Siti diperoleh dari pedagang lain yang mengambilnya langsung dari kebun di Malino. Sayuran yang paling laris di lapaknya adalah sereh dan lengkuas, selain itu juga ada jahe, bawang merah, bawang putih, tomat, serta berbagai jenis sayuran segar lainnya.

Usaha yang dijalankan Ibu Siti adalah usaha mandiri yang ia jalani dengan penuh kebahagiaan.

“Saya berjualan karena hobi, dan juga karena saya tidak ingin merepotkan anak-anak saya, maka dari itu saya lebih suka bekerja dan tidak tinggal di rumah sepanjang waktu,” kata ibu Siti saat ditemui di lapak jualannya.

Diketahui saat ini ibu Siti tinggal bersama anaknya, namun ia lebih memilih untuk tetap mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Harapan Ibu Siti untuk masa depan adalah bisa pergi umrah, sebuah impian yang ingin ia wujudkan dalam waktu dekat.

“Semoga suatu hari saya bisa berangkat umrah, itu adalah harapan terbesar saya,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Dengan semangat yang tak pernah padam, Ibu Siti adalah contoh nyata bahwa ketekunan dan kerja keras tidak mengenal usia. Ia membuktikan bahwa dalam setiap usaha, selalu ada kebahagiaan dan harapan yang menanti.(*)

@jalurinfotv

Stiker Miskin Bikin Mundur dari Bansos

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Breaking News Penangkapan Pelaku Penembakan di Dekat Gedung Putih

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

“Bandara IMIP Bikin Heboh, Milik Siapa Sebenarnya” Bandara yang berada di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah ini selama ini dikaitkan dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), salah satu pengelola kawasan industri nikel terbesar di Indonesia. Lalu, siapa sebenarnya pemilik Bandara IMIP? “Merujuk pada pemberitaan di berbagai media nasional, pengamat ITB Mohamad Abdul Kadir Martoprawiro memaparkan bahwa Bandara IMIP merupakan private airport atau bandara privat khusus yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT IMIP. Bandara ini dibangun untuk keperluan logistik internal kawasan industri, mulai dari mobilisasi tenaga kerja, transportasi manajemen, hingga pengangkutan material industri.

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Polemik Bandara Morowali TNI Dikerahkan, IMIP Bantah ‘Tanpa Negara’ Markas Besar TNI mengerahkan Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) untuk mengamankan bandara di Morowali, Sulawesi Tengah, setelah Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyoroti adanya bandara yang disebut tidak memiliki perangkat negara. TNI menegaskan dukungannya terhadap pemerintah untuk memastikan seluruh fasilitas strategis berada dalam kendali negara, serta meningkatkan koordinasi dengan Kemenhub, Kemhan, Polri, dan Pemda terkait perizinan, pengawasan, dan keamanan fasilitas udara. Sementara itu, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menepis isu tersebut dengan menyatakan bahwa Bandara IMIP resmi terdaftar di Kemenhub dan diawasi Otoritas Bandara Wilayah V Makassar. IMIP menegaskan bahwa semua operasional bandara berjalan sesuai regulasi. Polemik ini mencuat setelah Menhan Sjafrie meninjau bandara di kawasan pertambangan Morowali dalam rangka Latihan Terintegrasi 2025. Ia menyebut keberadaan bandara tanpa kehadiran negara sebagai anomali yang berpotensi mengancam kedaulatan ekonomi, terlebih karena lokasinya dekat jalur laut strategis ALKI II dan III. Menhan menegaskan perlunya deregulasi dan penguatan pertahanan di titik-titik strategis, serta komitmen negara memberantas aktivitas ilegal yang merugikan kekayaan nasional. Ia menutup dengan menegaskan bahwa “Republik ini tidak boleh ada republik di dalam republik.”

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Rusia Tutup ‘Kuali Mirnograd’, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak Situasi di front timur Ukraina kembali memanas setelah pasukan Rusia menutup rapat “Kuali Mirnograd” yang menjebak ribuan tentara Ukraina dan sejumlah tentara bayaran asing. Sumber-sumber Ukraina turut mengonfirmasi kondisi ini, menyebut lebih dari 2.000 personel kini terperangkap tanpa jalur keluar. Rusia dikabarkan telah meminta seluruh pasukan Ukraina yang terkepung untuk meletakkan senjata dan menyerah. Di sektor lain, kemajuan signifikan juga dilaporkan. Divisi ke-20 Rusia terus bergerak di sepanjang jalan raya utara Yablonovka menuju Berestka, lokasi pertahanan kuat Ukraina. Sementara itu, Brigade ke-4 dan Resimen ke-78 berhasil membebaskan Ivanopolye dan memperluas garis depan dari Aleksandro-Shultino-Ivanopolye hingga mendekati wilayah tenggara Konstantinovka, yang sebelumnya hanya dijangkau oleh unit sabotase Rusia. Pergerakan Rusia juga terlihat di arah Gulyaypole, dengan total wilayah 12,9 km² yang diklaim telah direbut dalam beberapa hari terakhir. Di tengah eskalasi pertempuran, muncul perkembangan terkait rencana damai yang diinisiasi Donald Trump. Moskow melalui Ushakov menegaskan beberapa poin penting: rencana perdamaian AS tidak dibahas di Abu Dhabi, belum didiskusikan dengan pihak mana pun, dan belum diterima secara resmi oleh Rusia. Moskow juga menilai pihak Eropa "terlalu mencampuri" proses perdamaian Ukraina, yang menurut Rusia justru menghambat solusi nyata.

♬ original sound - JALURINFO TV