JALURINFO.COM, BULUKUMBA,– Salah satu referensi tempat nongkrong favorit di Kabupaten Bulukumba adalah Cafe dan Food Palingrungi. Cafe yang terletak di jalan poros Bulukumba-Sinjai, Desa Polewali, Kecamatan Gantarang ini resmi Grand Opening, pada Jumat (4/4).
Cafe Palingrungi memiliki akses tempat yang cukup strategis. Tempatnya tak jauh dari pusat keramaian Kota Bulukumba. Jaraknya hanya sekira ratusan meter saja dari Pasar Sentral Bulukumba. Selain itu, lokasi cafe juga sangat dekat dengan Lapas Kelas IIA Bulukumba dan Mapolres Bulukumba.
Suasana tempat cafe Palingrungi cukup memanjakan pengunjung. Konstruksi gedung berlantai dua. Desain ruangannya kekinian dan elegan. Setiap ruangan dilengkapi kursi dan meja berkualitas. Yang pastinya nongkrong di cafe ini, dijamin tidak membosankan
Di lantai satu, semua ruangan dengan setting full AC atau pendingin udara. Fasilitas live music dan karaoke, reservasi makanan-minuman hingga kasir juga berada di lantai satu. Ruangan eksklusif VIV, tempat rapat, serta musolla ada di lantai dua. Di lantai dua juga, terdapat ruang terbuka yang bisa menjadi tempat merokok atau smocking area.
Soal citarasa makanan dan minuman tidak diragukan. Harganya pun cukup terjangkau. Isi dompet yang tak harus tebal membuat cafe ini bisa dikunjungi oleh semua kalangan. Terlebih lagi kalangan anak muda dan emak-emak.
Ownernya bernama Rudi Hery Iswandy. Seorang ‘anak kampung’ Bumi Panritalopi Bulukumba yang merantau ke tanah ‘surga kecil’ Bumi Cendrawasih Papua. Dia bersyukur bisa menghadirkan salah satu cafe yang cukup representatif di tanah kelahirannya.
“Alhamdulillah cafe dan food Palingrungi bisa menjadi tempat nongkrong baru di Bulukumba,” ungkap Rudi kepada Reporter Berita Kota Makassar di Bulukumba, Rabu (16/4).
Rudi mengaku keputusannya menghadirkan cafe dengan berbagai pertimbangan. Terlebih lagi, Bulukumba memang dikenal sebagai daerah yang trend pertumbuhan ekonominya terus bergerak naik.
“Pemberian nama cafe Palingrungi terinsipirasi dari nama salah satu tokoh masyarakat (Tomas) di Sampeang-Salassae yang hidup pada masa kolonial. Namanya Palingrungi, beliau lahir di Sampeang tahun 1875 M,” jelasnya.(Rls)