JALURINFO.COM, BULUKUMBA- Kelompok Tani Jaya Abadi di Desa Balleanging, Kecamatan Ujung Loe, Bulukumba, dengan penuh antusias menyambut kehadiran Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Muslim Indonesia (UMI). Melalui Hibah DRTPM Kemendibud Ristek Tahun 2024.

Kehadiran tim akademisi ini membawa angin segar bagi para petani setempat melalui penerapan teknologi tepat guna yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengolahan kelapa sebagai salah satu komoditas yang dominan di desa ini. Rabu-Kamis, 21-22 Agustus 2024

Dalam kegiatan ini, Tim PKM UMI memperkenalkan dan memodifikasi alat pengupas kelapa modern yang memungkinkan para petani untuk memproses kelapa dengan lebih cepat dan efektif. Penggunaan alat ini diharapkan mampu mengefisiensi waktu kerja dan meningkatkan hasil produksi, sehingga kesejahteraan petani dapat lebih terjamin.

Dr. Ir. Mahmuddin, ST., MT, seorang dosen senior di Fakultas Teknik Mesin Universitas Muslim Indonesia (UMI), baru-baru ini memimpin demonstrasi penggunaan teknologi tepat guna berupa mesin pengupas sabut kelapa.

Dalam demonstrasi tersebut, Dr. Mahmuddin menjelaskan bagaimana mesin pengupas sabut kelapa yang dirancang oleh timnya mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani. “Mesin ini dirancang untuk memudahkan petani dalam mengupas sabut kelapa dengan cepat dan aman. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi serta mengurangi tenaga dan waktu yang dibutuhkan dalam proses pengolahan kelapa,” jelasnya.

Selain itu, Dr. Mahmuddin juga menekankan pentingnya penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam penggunaan mesin tersebut. “Penggunaan teknologi apapun harus disertai dengan pemahaman yang baik tentang standar K3. Hal ini untuk memastikan bahwa mesin dapat digunakan dengan aman, mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan menjaga kesehatan pengguna dalam jangka panjang,” ungkap Dr. Mahmuddin.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga mencakup sosialisasi mengenai teknologi tepat guna yang dapat memanfaatkan limbah sabut kelapa menjadi produk bernilai tambah seperti cocopeat, yang berguna sebagai pupuk organik.

Ir. Gusnawati, ST., MT., IPP, dosen Teknik Kimia Universitas Muslim Indonesia (UMI), melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan limbah sabut kelapa,

Dalam sosialisasinya, Ir. Gusnawati menjelaskan bahwa limbah sabut kelapa, yang selama ini sering dianggap sebagai bahan buangan, sebenarnya memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk komersial.

“Sabut kelapa dapat diolah menjadi cocopeat, coco fiber, dan berbagai produk lain yang memiliki nilai jual tinggi. Dengan teknologi yang tepat, limbah ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat,” jelasnya.

Kepala Desa Balleanging, Irfandi Bahri, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif yang dilakukan oleh para akademisi UMI.

“Kami selalu terbuka untuk berbagai hal, terutama yang berkaitan dengan edukasi. Di Balleanging ini, ada banyak potensi, dan salah satunya adalah kelapa. Sabut kelapa yang melimpah perlu disentuh dengan edukasi dan teknologi agar bisa dimanfaatkan dengan lebih optimal,” ujar Irfandi.

Lebih lanjut, Irfandi berharap agar pengolahan sabut kelapa ini dapat berkembang lebih jauh di masa depan, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat Desa Balleanging. Potensi sabut kelapa yang diolah menjadi cocopeat, misalnya, dapat menjadi produk bernilai tinggi yang mendukung pertanian organik.

Mustaring, seorang penyuluh pertanian yang aktif mendampingi para petani di Desa Balleanging, juga menambahkan bahwa kehadiran alat pengupas kelapa ini sangat diharapkan oleh para petani. “Kami berharap alat ini bisa berfungsi ganda, sehingga sabut kelapa yang keluar bisa langsung terproses menjadi bahan yang bermanfaat. Kami bersyukur dengan adanya alat ini, karena sudah lama kami ingin menghasilkan pupuk organik padat dari sabut kelapa,” jelas Mustaring.

Kegiatan pengabdian ini menunjukkan sinergi yang kuat antara dunia akademik dan masyarakat. Dengan adanya dukungan dari UMI, potensi yang ada di Desa Balleanging dapat lebih dioptimalkan, sehingga bukan hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi tepat guna dapat diintegrasikan dalam praktik pertanian tradisional, membawa perubahan positif yang berkelanjutan di tingkat desa.
Sekadar diketahui kegiatan ini dimotori oleh Ketua Tim, Ir. Gusnawati, ST., MT., IPP (Teknik Kimia UMI), Ir. Muhammad Arman, ST., MT., IPP (Teknik Kimia UMI), Dr. Ir. Mahmuddin, ST., MT (Teknik Mesin UMI) membawa serta mahasiswa Selviani (Teknik Kimia UMI), Fadil Fahri (Teknik Mesin UMI).

@jalurinfotv

Stiker Miskin Bikin Mundur dari Bansos

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Breaking News Penangkapan Pelaku Penembakan di Dekat Gedung Putih

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

“Bandara IMIP Bikin Heboh, Milik Siapa Sebenarnya” Bandara yang berada di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah ini selama ini dikaitkan dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), salah satu pengelola kawasan industri nikel terbesar di Indonesia. Lalu, siapa sebenarnya pemilik Bandara IMIP? “Merujuk pada pemberitaan di berbagai media nasional, pengamat ITB Mohamad Abdul Kadir Martoprawiro memaparkan bahwa Bandara IMIP merupakan private airport atau bandara privat khusus yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT IMIP. Bandara ini dibangun untuk keperluan logistik internal kawasan industri, mulai dari mobilisasi tenaga kerja, transportasi manajemen, hingga pengangkutan material industri.

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Polemik Bandara Morowali TNI Dikerahkan, IMIP Bantah ‘Tanpa Negara’ Markas Besar TNI mengerahkan Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) untuk mengamankan bandara di Morowali, Sulawesi Tengah, setelah Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyoroti adanya bandara yang disebut tidak memiliki perangkat negara. TNI menegaskan dukungannya terhadap pemerintah untuk memastikan seluruh fasilitas strategis berada dalam kendali negara, serta meningkatkan koordinasi dengan Kemenhub, Kemhan, Polri, dan Pemda terkait perizinan, pengawasan, dan keamanan fasilitas udara. Sementara itu, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menepis isu tersebut dengan menyatakan bahwa Bandara IMIP resmi terdaftar di Kemenhub dan diawasi Otoritas Bandara Wilayah V Makassar. IMIP menegaskan bahwa semua operasional bandara berjalan sesuai regulasi. Polemik ini mencuat setelah Menhan Sjafrie meninjau bandara di kawasan pertambangan Morowali dalam rangka Latihan Terintegrasi 2025. Ia menyebut keberadaan bandara tanpa kehadiran negara sebagai anomali yang berpotensi mengancam kedaulatan ekonomi, terlebih karena lokasinya dekat jalur laut strategis ALKI II dan III. Menhan menegaskan perlunya deregulasi dan penguatan pertahanan di titik-titik strategis, serta komitmen negara memberantas aktivitas ilegal yang merugikan kekayaan nasional. Ia menutup dengan menegaskan bahwa “Republik ini tidak boleh ada republik di dalam republik.”

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Rusia Tutup ‘Kuali Mirnograd’, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak Situasi di front timur Ukraina kembali memanas setelah pasukan Rusia menutup rapat “Kuali Mirnograd” yang menjebak ribuan tentara Ukraina dan sejumlah tentara bayaran asing. Sumber-sumber Ukraina turut mengonfirmasi kondisi ini, menyebut lebih dari 2.000 personel kini terperangkap tanpa jalur keluar. Rusia dikabarkan telah meminta seluruh pasukan Ukraina yang terkepung untuk meletakkan senjata dan menyerah. Di sektor lain, kemajuan signifikan juga dilaporkan. Divisi ke-20 Rusia terus bergerak di sepanjang jalan raya utara Yablonovka menuju Berestka, lokasi pertahanan kuat Ukraina. Sementara itu, Brigade ke-4 dan Resimen ke-78 berhasil membebaskan Ivanopolye dan memperluas garis depan dari Aleksandro-Shultino-Ivanopolye hingga mendekati wilayah tenggara Konstantinovka, yang sebelumnya hanya dijangkau oleh unit sabotase Rusia. Pergerakan Rusia juga terlihat di arah Gulyaypole, dengan total wilayah 12,9 km² yang diklaim telah direbut dalam beberapa hari terakhir. Di tengah eskalasi pertempuran, muncul perkembangan terkait rencana damai yang diinisiasi Donald Trump. Moskow melalui Ushakov menegaskan beberapa poin penting: rencana perdamaian AS tidak dibahas di Abu Dhabi, belum didiskusikan dengan pihak mana pun, dan belum diterima secara resmi oleh Rusia. Moskow juga menilai pihak Eropa "terlalu mencampuri" proses perdamaian Ukraina, yang menurut Rusia justru menghambat solusi nyata.

♬ original sound - JALURINFO TV