JALURINFO.COM, BULUKUMBA,- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum menentukan jagoannya di Pilkada Bulukumba 27 November 2024 mendatang. Hingga jelang pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, PKB belum menerbitkan rekomendasi pengusulan.
Dalam penjaringan bakal calon kepala daerah (Bacakada) Bulukumba, ada dua kader PKB fight mengikuti seluruh proses tahapan di tingkat DPC hingga DPP PKB. Keduanya yaitu ketua dewan syuro DPC PKB Bulukumba Tomy Satria Yulianto dan Anggota DPRD Bulukumba periode 2019-2024 Andi Soraya Widyasari.
Sekretaris DPW PKB Sulsel Muhammad Haekal belum bisa berkomentar banyak soal skema pengusulan PKB di Pilkada Bulukumba. Ia mengaku keputusan pengusulan rekomendasi merupakan domain dari DPP PKB.
“Masih berproses di DPP PKB,” singkatnya ketika dikonfirmasi, Jumat 16 Agustus 2024.
Haekal mengatakan sejauh ini DPP PKB telah mengeluarkan rekomendasi pengusulan Bacakada di sembilan kabupaten/kota di Sulsel. Selebihnya masih ada sepuluh kabupaten/kota lainnya yang terdapat kursi PKB masih dalam proses.
“Kita di DPW hanya sampai mengusul ke DPP saja,” jelas Haekal.
Saat ini, Tomy Satria Yulianto (TSY) kuat diwacanakan bakal berpaket dengan politisi DPP Partai Golkar Jamaluddin M Syamsir (JMS). Keduanya telah memassifkan baliho di sepuluh kecamatan di Bulukumba dengan tagline ‘Jadimi’.
Untuk posisioning paket ‘Jadimi’ tersebut, Jamal Syamsir sebagai bakal calon bupati Bulukumba dan Tomy Satria sebagai bakal calon wakil bupati Bulukumba.
Ketua DPC PKB Bulukumba Fahidin HDK mengaku belum pernah menawarkan Tomy Satria sebagai bakal calon wakil bupati. Sehingga wakil bupati Bulukumba periode 2016-2021 itu, diproyeksikan sebagai calon bupati Bulukumba jagoan PKB.
Menurut Fahidin, untuk tagline Jadimi merupakan upaya pribadi maupun tim dari Jamaluddin M Syamsir dan Tomy Satria Yulianto. Olehnya, ia mengaku DPC PKB Bulukumba secara resmi tak terlibat soal paket Jadimi.
“Soal paket Jadimi dia (Tomy Satria) posisinya sebagai calon, bukan sebagai ketua dewan syuro DPC PKB Bulukumba. Tentu diapresiasi mungkin sebagai upaya untuk membangun koalisi,” jelas Fahidin.
Legislator yang sudah menuju 5 periode di DPRD Bulukumba ini, lebih jauh mengaku tak mempermasalahkan soal paket Jadimi. Itu kata Fahidin, bukanlah merupakan bentuk pukulan bagi PKB, dan bisa saja ada pertimbangan lainnya.
“Jadi politik itu selalu cair dan dinamis. Jadi tunggu saja finalisasinya seperti apa dan siapa yang mendapat B1KWK untuk mendaftar di KPU,” katanya.
Selain itu, ia mengungkap ada beberapa figur eksternal yang juga mengikuti proses penjaringan di PKB seperti bakal calon petahana Andi Muchtar Ali Yusuf atau Andi Utta. Fahidin pun menyebutkan proses kompetisi ibarat seperti sprin.
“Ada juga Andi Utta dalam proses yang sementara berjalan ini. Keliatannya sprinnya cepat dan itu fakta. Calon lain juga kan berjalan sprinnya. Cuma saya sebagai ketua partai menilai Andi Utta sangat cepat sprinnya,” jelas Fahidin.
Terpisah, Tomy Satria Yulianto optimistis bisa masuk ring kontestasi Pilkada Bulukumba 2024. Calon bupati Bulukumba 2020 ini, terus berupaya untuk membangun komunikasi politik.
Tomy mengaku akan memaksimalkan ikhtiar politiknya. Terutama untuk meyakinkan partai politik maupun konsolidasi jejaringnya di Bulukumba.
“Pada waktunya PKB akan membuat keputusan yang terbaik. Saya percaya keputusan itu sudah mempertimbangkan banyak faktor, salah satunya tentang kader. Kita tunggu saja keputusannya,” kata Tomy.
Tomy Satria Yulianto saat mendaftar di DPC PKB Bulukumba beberapa bulan lalu. (Foto: FB Tomy Satria)