JALURINFO.COM, MAKASSAR,- Mahasiswa KKN Unhas Kejati Sulsel Gel.112 bekerja sama dengan Pihak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Badan Pengawasan Pemilihan Umum Kota Makassar, dan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Seminar Nasional untuk memberikan pemahaman terkait dengan harmonisasi kejaksaan bersama-sama dengan kepolisian dan bawaslu dalam mengawal pilkada, serta bagaimana teknis dan peran bawaslu dalam menjaga kampanye politik, tak lupa pula dibahas mengenai definisi kemerdekaan politik, tranformasi politik dari masa ke masa, dan kecurangan yang biasa terjadi selama Pilkada oleh Akademisi.

Kegiatan Seminar Nasional dilaksanakan pada hari Minggu, Tanggal 11 Agustus 2024 dari Pukul 14.00 sampai 16.30 WITA, ini diselenggarakan daring melalui Zoom dan melibatkan Pemateri yaitu Ibu Andi Sundari, S.H.,M.H selaku Asisten Pembinaan Kejaksaan Tinggi Sulsel, Bapak Dede Arwinsyah, S.H.,M.H selaku Ketua Bawaslu Kota Makassar, Bapak Prof. Dr. Hamzah Halim, S.H.,M.H.,M.AP selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasaunddin yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Prof. Dr. Maskun S.H.,LL.M. selaku Wakil Dekan 1 Bidang Kemahasiswaan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan Prof. Dr. Aswanto, S.H.,M.Si.,DFM selaku Akademisi Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Kutipan dari beberapa pemateri yang memberikan gambaran dan tujuan seminar ini dilaksanakan seperti berikut;

“Tema yang diangkat sangat relevan dengan zaman sekarang yaitu membahas Transformasi Demokrasi Lokal, Peran Kemerdekaan Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah sangat menarik karena beberapa bulan kedepan kita akan menghadapi pilkada yang akan dilaksanakan serentak, kita harus melihat konteks pemilukada akan membawa angin segar baru, karena kemudian akan membawa pemimpin – pemimpin baru yang nantinya akan memberikan nuansa baru dan tentunya harapan baru bagi Indonesia dan hal inilah yang menjadi sangat penting bagi kita semua” sebagaimana yang disampaikan oleh Prof. Dr. Maskun S.H., LL.M selaku Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dalam sambutannya.

“Transformasi demokrasi lokal khususnya pada konteks pemilihan kepala daerah adalah bagian integral dalam system politik kita, dimana dalam waktu dekat ini tahapan pemilukada akan memasuki tahapan pemilihan calon, sehingga kita menghadai demokrasi ditingkatan lokal yang dimana dilaksanakan secara serentak diIndonesia, transformasi demokrasi local mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Dalam menghadapi berbagai tantangan salah satunya adalah bagaimana memastikan keberhasilan pemilahan kepala daerah yang bebas, adil dan berintegritas. Kebenaran dalam proses pemilihan adalah jantung dari keberhasilan keberlangsungan demokrasi itu sendiri seperti pentingnya menjaga kemerdekaan politik maka tiap warga negara harus memiliki kebebasan untuk memilih tanpa adanya tekanan ataupun intimidasi, hak memilih dan dipilih adalah hak dasar yang dijamin oleh konstitusi oleh karena itu semua elemen masyarakat terutama mahasiswa sebagai penerus harus turut serta mengawal demokrasi agar tetap murni dan berfungsi dengan baik” sebagaimana yang disampaikan oleh ibu Andi Sundari, S.H., M.H selaku Asisten Bidang Pembinaan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.

“Peran yang paling penting dalam penyelenggaraan pemilu adalah kebebasan orang yang memiliki hak pilih untuk menentukan siapa yang dipilih termasuk juga siapa yang akan dipilih (kebebasan partai politik). Transformasi demokrasi yang dimaksud ada;ah bahwa kemerdekaan itu tidak boleh dilakukan semaunya tapi kemerdekaan itu harus dilakukan berdasarkan norma hukum dan norma etik. Semua tahapan yang dilakukan, mulai dari tahapan awal sampai tahapan penetapan pemenang sudah ada normanya” sebagaimana yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Aswanto S.H., M.Si., DFM selaku Akademisi Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

“Pada prinsipnya tanggal 27 november kita akan masuk pada satu momen pemilu yaitu pemilihan kepala daerah. Nah pada tahap pemilu ini ada beberapa tahapan yang sudah berjalan yaitu pemutahiran daftar pemilih, ada berbagai potensi masalah yang akan muncul, misalnya terkait dengan data kematian yang kemudian akan muncul kembali dalam DPT” Dijelaskan oleh Ketua Bawaslu Kota Makassar, Bapak Dede Arwinsyah, S.H.,M.H. Sebagai warga negara yang menganut sistem Demokrasi, sudah sepatutnya kita paham akan penyelenggaraan Pemilihan Umum khususnya Pemilihan Kepala Daerah dalam menyambut Pesta Demokrasi

@jalurinfotv

Stiker Miskin Bikin Mundur dari Bansos

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Breaking News Penangkapan Pelaku Penembakan di Dekat Gedung Putih

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

“Bandara IMIP Bikin Heboh, Milik Siapa Sebenarnya” Bandara yang berada di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah ini selama ini dikaitkan dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), salah satu pengelola kawasan industri nikel terbesar di Indonesia. Lalu, siapa sebenarnya pemilik Bandara IMIP? “Merujuk pada pemberitaan di berbagai media nasional, pengamat ITB Mohamad Abdul Kadir Martoprawiro memaparkan bahwa Bandara IMIP merupakan private airport atau bandara privat khusus yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT IMIP. Bandara ini dibangun untuk keperluan logistik internal kawasan industri, mulai dari mobilisasi tenaga kerja, transportasi manajemen, hingga pengangkutan material industri.

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Polemik Bandara Morowali TNI Dikerahkan, IMIP Bantah ‘Tanpa Negara’ Markas Besar TNI mengerahkan Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) untuk mengamankan bandara di Morowali, Sulawesi Tengah, setelah Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyoroti adanya bandara yang disebut tidak memiliki perangkat negara. TNI menegaskan dukungannya terhadap pemerintah untuk memastikan seluruh fasilitas strategis berada dalam kendali negara, serta meningkatkan koordinasi dengan Kemenhub, Kemhan, Polri, dan Pemda terkait perizinan, pengawasan, dan keamanan fasilitas udara. Sementara itu, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menepis isu tersebut dengan menyatakan bahwa Bandara IMIP resmi terdaftar di Kemenhub dan diawasi Otoritas Bandara Wilayah V Makassar. IMIP menegaskan bahwa semua operasional bandara berjalan sesuai regulasi. Polemik ini mencuat setelah Menhan Sjafrie meninjau bandara di kawasan pertambangan Morowali dalam rangka Latihan Terintegrasi 2025. Ia menyebut keberadaan bandara tanpa kehadiran negara sebagai anomali yang berpotensi mengancam kedaulatan ekonomi, terlebih karena lokasinya dekat jalur laut strategis ALKI II dan III. Menhan menegaskan perlunya deregulasi dan penguatan pertahanan di titik-titik strategis, serta komitmen negara memberantas aktivitas ilegal yang merugikan kekayaan nasional. Ia menutup dengan menegaskan bahwa “Republik ini tidak boleh ada republik di dalam republik.”

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Rusia Tutup ‘Kuali Mirnograd’, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak Situasi di front timur Ukraina kembali memanas setelah pasukan Rusia menutup rapat “Kuali Mirnograd” yang menjebak ribuan tentara Ukraina dan sejumlah tentara bayaran asing. Sumber-sumber Ukraina turut mengonfirmasi kondisi ini, menyebut lebih dari 2.000 personel kini terperangkap tanpa jalur keluar. Rusia dikabarkan telah meminta seluruh pasukan Ukraina yang terkepung untuk meletakkan senjata dan menyerah. Di sektor lain, kemajuan signifikan juga dilaporkan. Divisi ke-20 Rusia terus bergerak di sepanjang jalan raya utara Yablonovka menuju Berestka, lokasi pertahanan kuat Ukraina. Sementara itu, Brigade ke-4 dan Resimen ke-78 berhasil membebaskan Ivanopolye dan memperluas garis depan dari Aleksandro-Shultino-Ivanopolye hingga mendekati wilayah tenggara Konstantinovka, yang sebelumnya hanya dijangkau oleh unit sabotase Rusia. Pergerakan Rusia juga terlihat di arah Gulyaypole, dengan total wilayah 12,9 km² yang diklaim telah direbut dalam beberapa hari terakhir. Di tengah eskalasi pertempuran, muncul perkembangan terkait rencana damai yang diinisiasi Donald Trump. Moskow melalui Ushakov menegaskan beberapa poin penting: rencana perdamaian AS tidak dibahas di Abu Dhabi, belum didiskusikan dengan pihak mana pun, dan belum diterima secara resmi oleh Rusia. Moskow juga menilai pihak Eropa "terlalu mencampuri" proses perdamaian Ukraina, yang menurut Rusia justru menghambat solusi nyata.

♬ original sound - JALURINFO TV