JALURINFO.COM, Luwu Timur, 27 Oktober 2024 — Debat pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur yang berlangsung di Makassar meninggalkan kesan beragam di hati masyarakat, khususnya bagi para pemuda yang mengikuti dengan antusias. Salah satunya adalah Rahmat Hidayat, pemuda asal Kecamatan Wotu, yang menyampaikan kekecewaannya terhadap beberapa kandidat yang dinilai kurang memahami kondisi real di Luwu Timur dan lebih banyak berfokus pada narasi janji politik tanpa dasar yang jelas.

Rahmat menilai, seorang calon pemimpin seharusnya hadir dengan pemahaman yang mendalam mengenai daerah yang kelak akan dipimpinnya, lengkap dengan data dan analisis yang relevan.

“Pemimpin itu seharusnya tahu kondisi nyata yang dihadapi masyarakat, memahami data, dan mampu menawarkan solusi yang realistis, bukan sekadar narasi besar yang belum tentu bisa diwujudkan,” ujar Rahmat.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti bahwa janji tanpa data hanya akan berpotensi menimbulkan harapan palsu bagi masyarakat.

“Sebagai pemuda yang tinggal dan tumbuh di sini, kami menginginkan pemimpin yang bukan hanya pintar berbicara, tapi benar-benar tahu apa yang terjadi di lapangan. Jangan sampai janji politik hanya jadi omong kosong tanpa dukungan data konkret,” lanjutnya.

Rahmat berharap, di debat selanjutnya, para kandidat dapat menampilkan program yang lebih mendetail dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat. Menurutnya, pemimpin yang mampu membawa perubahan adalah mereka yang memahami situasi dengan baik dan memiliki landasan data untuk setiap kebijakan yang diajukan.

“Kami ingin Luwu Timur dipimpin oleh orang yang paham, bukan sekadar janji atau slogan. Pemimpin harus hadir dengan fakta, bukan sekadar kata,” tutup Rahmat.