JALURINFO.COM, SIDRAP – Terminal Buah Keday Ruby resmi dibuka pada Senin (18/11/2024), menandai babak baru dalam penyediaan buah segar berkualitas di Kabupaten Sidrap.

Acara grand opening tepatnya di Jalan Djunaid, Pangkajene, Kecamatan Maritenggae berlangsung meriah ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dan tokoh masyarakat.

Tampak hadir Staf Ahli Sekkab Sidrap, Anis Dachlan, mewakili Pj Bupati Sidrap H. Basra. Selain itu, Ketua Kadin Sidrap, AM Yusuf Ruby, Anggota DPRD Sidrap Tahir Umar, serta pimpinan perbankan dan para pengusaha lokal juga turut memeriahkan acara ini.

“Terminal Buah Keday Ruby hadir untuk menyediakan buah segar berkualitas bagi masyarakat Sidrap. Ini juga bagian dari upaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional,” ujar Andi Reza Ruby, Owner Keday Ruby sekaligus pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sidrap.

Andi Reza menegaskan bahwa kehadiran Keday Ruby juga sejalan dengan program Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang mendorong penguatan sektor agribisnis dan pangan lokal.

Terminal buah ini diharapkan bisa menjadi pusat distribusi yang mendukung rantai pasok buah segar di Sidrap dan sekitarnya.

Sementara, Ketua Kadin Sidrap, AM Yusuf Ruby, dalam pidatonya mengapresiasi langkah inovatif Keday Ruby.

“Keday Ruby tidak hanya memenuhi kebutuhan buah segar masyarakat, tetapi juga membuka peluang baru bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang. Kami di Kadin Sidrap siap mendukung penuh upaya ini,” tegasnya.

AM Yusuf Ruby juga berharap kehadiran Terminal Buah Keday Ruby dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Sidrap, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan petani lokal.

Acara grand opening ini disambut antusias oleh masyarakat dan pelaku usaha. Kehadiran Terminal Buah Keday Ruby diharapkan menjadi pusat distribusi buah-buahan segar, sekaligus destinasi belanja baru yang nyaman dan berkualitas.

Dengan fasilitas modern dan konsep pelayanan terbaik, Terminal Buah Keday Ruby optimis bisa menjadi pelopor dalam mendukung pola hidup sehat melalui konsumsi buah segar.

“Ini adalah awal yang baik, dan kami yakin Terminal Buah Keday Ruby akan menjadi ikon baru bagi Sidrap,” pungkas AM Yusuf Ruby.

Sekedar informasi bagi warga yang ingin memesan buah segar lewat Terminal Keday Ruby bisa menghubungi 082271688601. (*)

@jalurinfotv

Stiker Miskin Bikin Mundur dari Bansos

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Breaking News Penangkapan Pelaku Penembakan di Dekat Gedung Putih

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

“Bandara IMIP Bikin Heboh, Milik Siapa Sebenarnya” Bandara yang berada di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah ini selama ini dikaitkan dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), salah satu pengelola kawasan industri nikel terbesar di Indonesia. Lalu, siapa sebenarnya pemilik Bandara IMIP? “Merujuk pada pemberitaan di berbagai media nasional, pengamat ITB Mohamad Abdul Kadir Martoprawiro memaparkan bahwa Bandara IMIP merupakan private airport atau bandara privat khusus yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT IMIP. Bandara ini dibangun untuk keperluan logistik internal kawasan industri, mulai dari mobilisasi tenaga kerja, transportasi manajemen, hingga pengangkutan material industri.

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Polemik Bandara Morowali TNI Dikerahkan, IMIP Bantah ‘Tanpa Negara’ Markas Besar TNI mengerahkan Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) untuk mengamankan bandara di Morowali, Sulawesi Tengah, setelah Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyoroti adanya bandara yang disebut tidak memiliki perangkat negara. TNI menegaskan dukungannya terhadap pemerintah untuk memastikan seluruh fasilitas strategis berada dalam kendali negara, serta meningkatkan koordinasi dengan Kemenhub, Kemhan, Polri, dan Pemda terkait perizinan, pengawasan, dan keamanan fasilitas udara. Sementara itu, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menepis isu tersebut dengan menyatakan bahwa Bandara IMIP resmi terdaftar di Kemenhub dan diawasi Otoritas Bandara Wilayah V Makassar. IMIP menegaskan bahwa semua operasional bandara berjalan sesuai regulasi. Polemik ini mencuat setelah Menhan Sjafrie meninjau bandara di kawasan pertambangan Morowali dalam rangka Latihan Terintegrasi 2025. Ia menyebut keberadaan bandara tanpa kehadiran negara sebagai anomali yang berpotensi mengancam kedaulatan ekonomi, terlebih karena lokasinya dekat jalur laut strategis ALKI II dan III. Menhan menegaskan perlunya deregulasi dan penguatan pertahanan di titik-titik strategis, serta komitmen negara memberantas aktivitas ilegal yang merugikan kekayaan nasional. Ia menutup dengan menegaskan bahwa “Republik ini tidak boleh ada republik di dalam republik.”

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Rusia Tutup ‘Kuali Mirnograd’, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak Situasi di front timur Ukraina kembali memanas setelah pasukan Rusia menutup rapat “Kuali Mirnograd” yang menjebak ribuan tentara Ukraina dan sejumlah tentara bayaran asing. Sumber-sumber Ukraina turut mengonfirmasi kondisi ini, menyebut lebih dari 2.000 personel kini terperangkap tanpa jalur keluar. Rusia dikabarkan telah meminta seluruh pasukan Ukraina yang terkepung untuk meletakkan senjata dan menyerah. Di sektor lain, kemajuan signifikan juga dilaporkan. Divisi ke-20 Rusia terus bergerak di sepanjang jalan raya utara Yablonovka menuju Berestka, lokasi pertahanan kuat Ukraina. Sementara itu, Brigade ke-4 dan Resimen ke-78 berhasil membebaskan Ivanopolye dan memperluas garis depan dari Aleksandro-Shultino-Ivanopolye hingga mendekati wilayah tenggara Konstantinovka, yang sebelumnya hanya dijangkau oleh unit sabotase Rusia. Pergerakan Rusia juga terlihat di arah Gulyaypole, dengan total wilayah 12,9 km² yang diklaim telah direbut dalam beberapa hari terakhir. Di tengah eskalasi pertempuran, muncul perkembangan terkait rencana damai yang diinisiasi Donald Trump. Moskow melalui Ushakov menegaskan beberapa poin penting: rencana perdamaian AS tidak dibahas di Abu Dhabi, belum didiskusikan dengan pihak mana pun, dan belum diterima secara resmi oleh Rusia. Moskow juga menilai pihak Eropa "terlalu mencampuri" proses perdamaian Ukraina, yang menurut Rusia justru menghambat solusi nyata.

♬ original sound - JALURINFO TV