JALURINFO.COM, Makassar – Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11, PT Mitra Hijau Asia (MHA) menargetkan pertumbuhan dan kontribusi yang semakin baik dalam penanganan pengelolaan limbah B3 di Indonesia.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Mitra Hijau Asia, Riory Rivandy disela-sela perayaan momen bersejarah perusahaan di Makassar, Kamis (13/02/2025).

Sebagai satu perusahaan pengelola limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) terbesar di Indonesia saat ini, PT Mitra Hijau Asia telah memiliki jaringan 15 cabang di seluruh Indonesia. Perusahaan ini bertumbuh dengan kredibiltas tinggi dalam melayani penanganan limbah medis dan industri dengan prinsip “protect the environment”.

“Rasa syukur kami panjatkan atas capaian sejauh ini di usia ke-11 tahun. Kami dari PT Mitra Hijau Asia terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan dan berkontribusi membantu pemerintah dalam menangani limbah di Indonesia,” kata Riory Rivandy.

Riory juga menuturkan apresiasi dan terima kasih pada para pihak yang telah memberi kepercayaan pada perusahaan untuk projek-projek penanganan limbah. Kepercayaan yang diberikan dijawab dengan terus meningkatkan kualitas layanan, kapasitas personal dan infrastruktur pendukung lainnya.

“Kami memiliki infrastruktur pengangkutan yang sangat memadai untuk layanan pengangkutan, termasuk pabrik pengolahan limbah di Barru dan Kalimantan. Perusahaan juga memiliki 15 kantor cabang di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Pada ulang tahun ke-11, PT Mitra Hijau Asia berharap dapat terus memberi dampak secara sosial, ekonomi dan lingkungan. Pertumbuhan perusahaan yang stabil diharapkan dapat berkontribusi pada pembukaan lapangan kerja dan membantu pemerintah dalam visi penanganan limbah B3 secara komprehensif.

“PT Mitra Hijau Asia juga telah mengambil alih kepemilikan PT Balikapan Environmental Service (PT BES) dan PT Desa Air Khatulistiwa di Pontianak. Saat ini kami juga sangat fokus pengembangan proyek di Kalimantan,” pungkas Riory.

Tentang PT Mitra Hijau Asia

PT Mitra Hijau Asia (MHA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan dan pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang memiliki izin lengkap dari pemerintah Republik Indonesia. Perusahaan ini dikelola secara profesional oleh putra-putri terbaik Indonesia yang memiliki kompetensi berstandar Nasional serta menerapkan konsep EHSC (environment, Health, Safety & Compliance) sebagai kaidah pelaksanaan seluruh kegiatan mulai dari pembersihan, pengangkutan, dan pengolahan limbah B3. Berkantor pusat di Makassar memiliki 15 kantor cabang di seluru

@jalurinfotv

Stiker Miskin Bikin Mundur dari Bansos

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Breaking News Penangkapan Pelaku Penembakan di Dekat Gedung Putih

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

“Bandara IMIP Bikin Heboh, Milik Siapa Sebenarnya” Bandara yang berada di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah ini selama ini dikaitkan dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), salah satu pengelola kawasan industri nikel terbesar di Indonesia. Lalu, siapa sebenarnya pemilik Bandara IMIP? “Merujuk pada pemberitaan di berbagai media nasional, pengamat ITB Mohamad Abdul Kadir Martoprawiro memaparkan bahwa Bandara IMIP merupakan private airport atau bandara privat khusus yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT IMIP. Bandara ini dibangun untuk keperluan logistik internal kawasan industri, mulai dari mobilisasi tenaga kerja, transportasi manajemen, hingga pengangkutan material industri.

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Polemik Bandara Morowali TNI Dikerahkan, IMIP Bantah ‘Tanpa Negara’ Markas Besar TNI mengerahkan Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) untuk mengamankan bandara di Morowali, Sulawesi Tengah, setelah Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyoroti adanya bandara yang disebut tidak memiliki perangkat negara. TNI menegaskan dukungannya terhadap pemerintah untuk memastikan seluruh fasilitas strategis berada dalam kendali negara, serta meningkatkan koordinasi dengan Kemenhub, Kemhan, Polri, dan Pemda terkait perizinan, pengawasan, dan keamanan fasilitas udara. Sementara itu, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menepis isu tersebut dengan menyatakan bahwa Bandara IMIP resmi terdaftar di Kemenhub dan diawasi Otoritas Bandara Wilayah V Makassar. IMIP menegaskan bahwa semua operasional bandara berjalan sesuai regulasi. Polemik ini mencuat setelah Menhan Sjafrie meninjau bandara di kawasan pertambangan Morowali dalam rangka Latihan Terintegrasi 2025. Ia menyebut keberadaan bandara tanpa kehadiran negara sebagai anomali yang berpotensi mengancam kedaulatan ekonomi, terlebih karena lokasinya dekat jalur laut strategis ALKI II dan III. Menhan menegaskan perlunya deregulasi dan penguatan pertahanan di titik-titik strategis, serta komitmen negara memberantas aktivitas ilegal yang merugikan kekayaan nasional. Ia menutup dengan menegaskan bahwa “Republik ini tidak boleh ada republik di dalam republik.”

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Rusia Tutup ‘Kuali Mirnograd’, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak Situasi di front timur Ukraina kembali memanas setelah pasukan Rusia menutup rapat “Kuali Mirnograd” yang menjebak ribuan tentara Ukraina dan sejumlah tentara bayaran asing. Sumber-sumber Ukraina turut mengonfirmasi kondisi ini, menyebut lebih dari 2.000 personel kini terperangkap tanpa jalur keluar. Rusia dikabarkan telah meminta seluruh pasukan Ukraina yang terkepung untuk meletakkan senjata dan menyerah. Di sektor lain, kemajuan signifikan juga dilaporkan. Divisi ke-20 Rusia terus bergerak di sepanjang jalan raya utara Yablonovka menuju Berestka, lokasi pertahanan kuat Ukraina. Sementara itu, Brigade ke-4 dan Resimen ke-78 berhasil membebaskan Ivanopolye dan memperluas garis depan dari Aleksandro-Shultino-Ivanopolye hingga mendekati wilayah tenggara Konstantinovka, yang sebelumnya hanya dijangkau oleh unit sabotase Rusia. Pergerakan Rusia juga terlihat di arah Gulyaypole, dengan total wilayah 12,9 km² yang diklaim telah direbut dalam beberapa hari terakhir. Di tengah eskalasi pertempuran, muncul perkembangan terkait rencana damai yang diinisiasi Donald Trump. Moskow melalui Ushakov menegaskan beberapa poin penting: rencana perdamaian AS tidak dibahas di Abu Dhabi, belum didiskusikan dengan pihak mana pun, dan belum diterima secara resmi oleh Rusia. Moskow juga menilai pihak Eropa "terlalu mencampuri" proses perdamaian Ukraina, yang menurut Rusia justru menghambat solusi nyata.

♬ original sound - JALURINFO TV