JALURINFO.COM, MAKASSAR – Sejumlah eks relawan Anies Baswedan mendeklarasikan berdirinya Relawan Perubahan Sulsel (RPS) di Makassar, Kamis (08/08/2024) malam.

Asri Tadda, Ketua Mileanies Sulsel yang juga eks Juru Bicara Tim Pemenangan Daerah (TPD) Anies – Muhaimin (AMIN) Sulsel pada Pilpres lalu, didaulat sebagai Ketua RPS.

“RPS ini kami bentuk untuk mengkonsolidasikan kembali kekuatan relawan Anies Baswedan di daerah ini agar tetap konsisten memperjuangkan perubahan dan perbaikan,” kata Asri.

Menurutnya, meski skalanya lebih kecil daripada perubahan bangsa yang diperjuangkan saat Pilpres, agenda perubahan dan perbaikan di tingkat Provinsi juga tetap harus dilakukan.

“Pilgub nanti menjadi momentum strategis untuk mendorong kembali gagasan-gagasan perubahan dan perbaikan tersebut, setidaknya untuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,” tegas Asri.

Dikatakan Asri, basis relawan Anies di Sulawesi Selatan yang tercatat dalam databasenya berjumlah lebih dari 3000 orang.

“Itu yang ada di database kami saat Pilpres lalu. Nah, mereka inilah yang nantinya akan kita panggil untuk kembali berjuang, mengembangkan strukturnha hingga ke lapisan terbawah di desa-desa. Semoga semuanya masih konsisten,” ujarnya.

Perjuangan Relawan Perubahan Sulsel, sebut Asri, akan diarahkan untuk mendukung siapapun Calon Gubernur yang memiliki gagasan perubahan yang implementatif untuk Sulawesi Selatan.

“Pada akhirnya kami tentu akan nyatakan dukungan politik. Ini ril saja ya. Tapi terlebih dahulu kita akan melihat Paslon mana yang punya visi misi perbaikan untuk daerah ini. Nah, itu nanti yang akan kita dukung,” beber alumni Universitas Hasanuddin itu.

Disinggung soal potensi terjadinya kotak kosong di Pilgub Sulsel, Asri berharap itu tak terjadi. “Meski sah secara hukum, tetapi kurang baik untuk demokrasi. Tidak ada pertarungan ide dan gagasan yang menjadi dasar bagi rakyat untuk memilih calon pemimpinnya,” pungkasnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut para pentolan relawan Anies Baswedan dari berbagai simpul, diantaranya Sekjen DPP Resopa Suwardi, Sekwil Mileanies Sulsel Fuad Kesuma Fikar, Sekum FANN Sulsel Diki, dan Sekjen DPP Relabatin Agus Budi Siswanto.

Selain itu juga ada Ketua DPP Pemanies Hj Muliati, Ketua DPD Mileanies Makassar Anhy Budiman, TRC Mileanies Sulsel Ronald Rinaldi, dan Wakil Ketua Mileanies Sulsel Muhammad Saleh Said. (*)

@jalurinfotv

Stiker Miskin Bikin Mundur dari Bansos

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Breaking News Penangkapan Pelaku Penembakan di Dekat Gedung Putih

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

“Bandara IMIP Bikin Heboh, Milik Siapa Sebenarnya” Bandara yang berada di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah ini selama ini dikaitkan dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), salah satu pengelola kawasan industri nikel terbesar di Indonesia. Lalu, siapa sebenarnya pemilik Bandara IMIP? “Merujuk pada pemberitaan di berbagai media nasional, pengamat ITB Mohamad Abdul Kadir Martoprawiro memaparkan bahwa Bandara IMIP merupakan private airport atau bandara privat khusus yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT IMIP. Bandara ini dibangun untuk keperluan logistik internal kawasan industri, mulai dari mobilisasi tenaga kerja, transportasi manajemen, hingga pengangkutan material industri.

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Polemik Bandara Morowali TNI Dikerahkan, IMIP Bantah ‘Tanpa Negara’ Markas Besar TNI mengerahkan Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) untuk mengamankan bandara di Morowali, Sulawesi Tengah, setelah Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyoroti adanya bandara yang disebut tidak memiliki perangkat negara. TNI menegaskan dukungannya terhadap pemerintah untuk memastikan seluruh fasilitas strategis berada dalam kendali negara, serta meningkatkan koordinasi dengan Kemenhub, Kemhan, Polri, dan Pemda terkait perizinan, pengawasan, dan keamanan fasilitas udara. Sementara itu, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menepis isu tersebut dengan menyatakan bahwa Bandara IMIP resmi terdaftar di Kemenhub dan diawasi Otoritas Bandara Wilayah V Makassar. IMIP menegaskan bahwa semua operasional bandara berjalan sesuai regulasi. Polemik ini mencuat setelah Menhan Sjafrie meninjau bandara di kawasan pertambangan Morowali dalam rangka Latihan Terintegrasi 2025. Ia menyebut keberadaan bandara tanpa kehadiran negara sebagai anomali yang berpotensi mengancam kedaulatan ekonomi, terlebih karena lokasinya dekat jalur laut strategis ALKI II dan III. Menhan menegaskan perlunya deregulasi dan penguatan pertahanan di titik-titik strategis, serta komitmen negara memberantas aktivitas ilegal yang merugikan kekayaan nasional. Ia menutup dengan menegaskan bahwa “Republik ini tidak boleh ada republik di dalam republik.”

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Rusia Tutup ‘Kuali Mirnograd’, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak Situasi di front timur Ukraina kembali memanas setelah pasukan Rusia menutup rapat “Kuali Mirnograd” yang menjebak ribuan tentara Ukraina dan sejumlah tentara bayaran asing. Sumber-sumber Ukraina turut mengonfirmasi kondisi ini, menyebut lebih dari 2.000 personel kini terperangkap tanpa jalur keluar. Rusia dikabarkan telah meminta seluruh pasukan Ukraina yang terkepung untuk meletakkan senjata dan menyerah. Di sektor lain, kemajuan signifikan juga dilaporkan. Divisi ke-20 Rusia terus bergerak di sepanjang jalan raya utara Yablonovka menuju Berestka, lokasi pertahanan kuat Ukraina. Sementara itu, Brigade ke-4 dan Resimen ke-78 berhasil membebaskan Ivanopolye dan memperluas garis depan dari Aleksandro-Shultino-Ivanopolye hingga mendekati wilayah tenggara Konstantinovka, yang sebelumnya hanya dijangkau oleh unit sabotase Rusia. Pergerakan Rusia juga terlihat di arah Gulyaypole, dengan total wilayah 12,9 km² yang diklaim telah direbut dalam beberapa hari terakhir. Di tengah eskalasi pertempuran, muncul perkembangan terkait rencana damai yang diinisiasi Donald Trump. Moskow melalui Ushakov menegaskan beberapa poin penting: rencana perdamaian AS tidak dibahas di Abu Dhabi, belum didiskusikan dengan pihak mana pun, dan belum diterima secara resmi oleh Rusia. Moskow juga menilai pihak Eropa "terlalu mencampuri" proses perdamaian Ukraina, yang menurut Rusia justru menghambat solusi nyata.

♬ original sound - JALURINFO TV