JALURINFO.COM, Luwu Timur, – UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Sosial Luwu Timur tercoreng akibat ulah oknum yang memanfaatkan kasus dalam pendampingan.

Oknum yang bertugas di UPTD PPA Dinsos Luwu Timur diduga lakukan pemerasan terhadap terlapor dugaan pelecehan, di kecamatan Malili, kabupaten Luwu Timur.

Oknum tersebut inisial FR yang melakukan pendampingan kasus laporan dugaan pelecehan antara AS dan AA di Desa Lakawali, kecamatan Malili beberapa waktu lalu.

Keluarga AS selaku terlapor di Polsek Malili mengaku menyerahkan uang kepada FR sebesar Rp. 5 juta atas permintaan FR, dengan dalih akan diberikan kepada penyidik yang menangani agar kasusnya tidak berlanjut.

Bukannya kasus dihentikan setelah FR menerima uang, namun justru kasus tersebut dilimpahkan ke Polres Luwu Timur setelah masa penitipan terlapor di Polsek Malili berakhir.

” Kami merasa ditipu, karena FR minta uang lima juta katanya mau dikasi penyidik supaya tidak lanjut kasusnya, tapi tahunya dilimpahkan ke Polres bahkan sekarang kabarnya pelimpahan ke Jaksa, lalu itu uang dia minta untuk apa,” Ungkap keluarga AS kepada batarapos.com, Kamis 03 Oktober 2024.

Merasa diperas dan ditipu lantaran kasus tersebut terus berlanjut, keluarga AS mendesak FR agar uang tersebut dikembalikan, namun FR banyak berdalih, FR baru mengembalikan uang tersebut setelah keluarga AS mengancam akan mendatangi rumah FR.

” Bukti transfer uang ke dia ada kami simpan, kami minta dikembalikan tapi banyak alasannya, tapi tadi sore dia sudah kembalikan karena saya ancam kalau tidak, saya akan ke rumahnya langsung,” bebernya.

Keluarga AS menyayangkan ulah oknum UPTD PPA Dinsos Luwu Timur tersebut yang memanfaatkan kesusahan orang lain, mereka berharap agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi, namun tidak menjamin kemungkinan, kejadian serupa juga terjadi pada kasus-kasus sebelumnya.

Terkait masalah tersebut, FR mengaku hanya berniat membantu, dia juga berdalih bahwa selama ini dirinya selalu membantu dalam setiap pendampingannya.

” Kita tahu mi saya bagaimana, saya selalu mau bantu orang,” Jawab FR saat dikonfirmasi batarapos.com via WhatsApp.

Kronologi kasus antara AS dan AA menurut keluarga AS

Beberapa waktu lalu, AS yang sudah dewasa dan AA masih duduk di bangku kelas 11 atau kelas 2 SMA, ditemukan didalam rumah milik AA hanya berdua pada malam hari.

Sebelum ditemukan, AA hanya sendiri di rumahnya, saat itu, AA menghubungi AS untuk dibelikan bakso di Lakawali, namun saat itu, Bakso pesanan AA tidak ada ditempat yang ditentukan AA, sehingga AS mencari ditempat lain.

Saat AS tiba di rumah AA, mereka hanya bercerita di ruangan tamu, beberapa waktu kemudian, AS minta pamit untuk pulang ke kota Malili lantaran sudah larut malam, namun AA melarang AS dengan alasan AA hanya sendiri di rumah.

Permintaan AA pun dituruti oleh AS sehingga mereka berdua tetap berada di ruangan tamu, namun saat itu AA baring di pangkuan AS yang dalam posisi duduk, saat itulah mereka berdua ditemukan oleh keluarga AA.

AS dilaporkan di Mapolsek Malili dengan status titipan sembari dilakukan proses, dimana keluarga AS mengaku bahwa hasil visum AA tidak ditemukan adanya tanda kekerasan seksual maupun pelecehan lain, sehingga mereka beranggapan bahwa masalah tersebut tidak berlanjut.

Sembari dalam proses pendampingan UPTD PPA Dinsos Luwu Timur, AS dilaporkan lakukan pelecehan terhadap anak dibawah umur, saat itu, oknum PPA Dinsos Luwu Timur diduga meminta uang Rp. 5 juta agar kasusnya tidak berlanjut.

Dengan polosnya, keluarga AS menyerahkan uang via transfer ke rekening oknum tersebut berharap laporan tersebut dihentikan lantaran tidak ditemukan pelecehan sebagaimana hasil visum.

Namun masa penitipan AS di Polsek Malili berakhir, kasus tak kunjung dihentikan yang justru dilimpahkan penanganannya ke Mapolres Luwu Timur, hal tersebut membuat keluarga AS merasa ditipu lalu mendesak oknum UPTD PPA Dinsos Luwu Timur mengembalikan uang tersebut.

@jalurinfotv

Stiker Miskin Bikin Mundur dari Bansos

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Breaking News Penangkapan Pelaku Penembakan di Dekat Gedung Putih

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

“Bandara IMIP Bikin Heboh, Milik Siapa Sebenarnya” Bandara yang berada di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah ini selama ini dikaitkan dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), salah satu pengelola kawasan industri nikel terbesar di Indonesia. Lalu, siapa sebenarnya pemilik Bandara IMIP? “Merujuk pada pemberitaan di berbagai media nasional, pengamat ITB Mohamad Abdul Kadir Martoprawiro memaparkan bahwa Bandara IMIP merupakan private airport atau bandara privat khusus yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT IMIP. Bandara ini dibangun untuk keperluan logistik internal kawasan industri, mulai dari mobilisasi tenaga kerja, transportasi manajemen, hingga pengangkutan material industri.

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Polemik Bandara Morowali TNI Dikerahkan, IMIP Bantah ‘Tanpa Negara’ Markas Besar TNI mengerahkan Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) untuk mengamankan bandara di Morowali, Sulawesi Tengah, setelah Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyoroti adanya bandara yang disebut tidak memiliki perangkat negara. TNI menegaskan dukungannya terhadap pemerintah untuk memastikan seluruh fasilitas strategis berada dalam kendali negara, serta meningkatkan koordinasi dengan Kemenhub, Kemhan, Polri, dan Pemda terkait perizinan, pengawasan, dan keamanan fasilitas udara. Sementara itu, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menepis isu tersebut dengan menyatakan bahwa Bandara IMIP resmi terdaftar di Kemenhub dan diawasi Otoritas Bandara Wilayah V Makassar. IMIP menegaskan bahwa semua operasional bandara berjalan sesuai regulasi. Polemik ini mencuat setelah Menhan Sjafrie meninjau bandara di kawasan pertambangan Morowali dalam rangka Latihan Terintegrasi 2025. Ia menyebut keberadaan bandara tanpa kehadiran negara sebagai anomali yang berpotensi mengancam kedaulatan ekonomi, terlebih karena lokasinya dekat jalur laut strategis ALKI II dan III. Menhan menegaskan perlunya deregulasi dan penguatan pertahanan di titik-titik strategis, serta komitmen negara memberantas aktivitas ilegal yang merugikan kekayaan nasional. Ia menutup dengan menegaskan bahwa “Republik ini tidak boleh ada republik di dalam republik.”

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Rusia Tutup ‘Kuali Mirnograd’, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak Situasi di front timur Ukraina kembali memanas setelah pasukan Rusia menutup rapat “Kuali Mirnograd” yang menjebak ribuan tentara Ukraina dan sejumlah tentara bayaran asing. Sumber-sumber Ukraina turut mengonfirmasi kondisi ini, menyebut lebih dari 2.000 personel kini terperangkap tanpa jalur keluar. Rusia dikabarkan telah meminta seluruh pasukan Ukraina yang terkepung untuk meletakkan senjata dan menyerah. Di sektor lain, kemajuan signifikan juga dilaporkan. Divisi ke-20 Rusia terus bergerak di sepanjang jalan raya utara Yablonovka menuju Berestka, lokasi pertahanan kuat Ukraina. Sementara itu, Brigade ke-4 dan Resimen ke-78 berhasil membebaskan Ivanopolye dan memperluas garis depan dari Aleksandro-Shultino-Ivanopolye hingga mendekati wilayah tenggara Konstantinovka, yang sebelumnya hanya dijangkau oleh unit sabotase Rusia. Pergerakan Rusia juga terlihat di arah Gulyaypole, dengan total wilayah 12,9 km² yang diklaim telah direbut dalam beberapa hari terakhir. Di tengah eskalasi pertempuran, muncul perkembangan terkait rencana damai yang diinisiasi Donald Trump. Moskow melalui Ushakov menegaskan beberapa poin penting: rencana perdamaian AS tidak dibahas di Abu Dhabi, belum didiskusikan dengan pihak mana pun, dan belum diterima secara resmi oleh Rusia. Moskow juga menilai pihak Eropa "terlalu mencampuri" proses perdamaian Ukraina, yang menurut Rusia justru menghambat solusi nyata.

♬ original sound - JALURINFO TV