JALURINFO.COM. BULUKUMBA— Ketua Yayasan Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia, Herman menilai calon Pimpinan DPRD Kabupaten Bulukumba dengan komposisi ideal. Perpaduan politisi muda dan politisi senior di tubuh pimpinan akan berdampak positif.
Menurut Herman, komposisi Pimpinan DPRD Bulukumba antara Umy Asyiatun Khadijah (Ketua), Fahidin HDK (Wakil Ketua) dan Syahruni Haris (Wakil Ketua), mencerminkan keseimbangan kekuatan politik di daerah tersebut.
“Umy, sebagai legislator muda, membawa semangat dan energi baru, mungkin merepresentasikan harapan generasi muda yang ingin terlibat aktif dalam pengambilan keputusan politik,” ujar Herman kepada Berita Kota Makassar, Kamis (19/9).
Ia mengatakan, duet Umy dengan Fahidin HDK dan Syahruni Haris yang lebih berpengalaman, dapat diartikan sebagai upaya untuk menjembatani perbedaan generasi di DPRD Bulukumba, di mana keputusan-keputusan penting harus melewati saringan pengalaman panjang dari para politisi senior.
Di sisi lain, kata Herman, kombinasi ini juga bisa dilihat sebagai strategi politik yang memastikan stabilitas kepemimpinan di Bulukumba. Ia menilai figur senior seperti Fahidin dan Syahruni Haris, bisa menjaga agar kebijakan yang pernah ada dapat dijembatani dengan kebijakan DPRD yang baru terpilih.
“Sembari membuka ruang bagi ide-ide baru tentu dari ketua DPRD baru. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa ada upaya untuk mengakomodasi beragam kepentingan politik di Bulukumba, dan bagaimana keseimbangan antara perubahan dan kontinuitas tetap dipertahankan di level pimpinan DPRD,” jelas Herman.
Ia berharap DPRD Bulukumba dapat lebih fokus pada kebijakan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar seperti air bersih yang sampai hari ini PDAM masih terus menuai kritik.
“Keberadaan anggota muda seperti Umy bisa membawa perspektif yang lebih dekat dengan kebutuhan kaum muda dan kelompok-kelompok rentan,” ujar Herman.
Herman lebih jauh mengemukakan, DPRD Bulukumba harus mampu menjaga kepercayaan publik dengan meningkatkan transparansi dalam setiap proses pengambilan keputusan, serta akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas.
“Masyarakat berharap para legislator dapat bekerja secara jujur dan terbuka, serta tidak terjebak dalam kepentingan kelompok tertentu,” katanya.
Kemudian, dari segi pengawasan yang kuat, DPRD diharapkan berperan aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan, khususnya terkait penggunaan anggaran daerah.
“Pengawasan yang efektif akan membantu mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi, sehingga pembangunan bisa lebih tepat sasaran,” jelas Herman.
Sebelumnya, DPRD Bulukumba menggelar rapat paripurna pengumuman dan penetapan Calon Pimpinan DPRD Kabupaten Bulukumba Masa Jabatan 2024-2029. Rapat paripurna digelar di ruang rapat paripurna DPRD Bulukumba, Rabu (18/9).
Pengumuman dan penetapan Calon Pimpinan DPRD Bulukumba ini, berdasarkan Surat Keputusan (SK) DPRD Kabupaten Bulukumba Nomor: 14/KPTS/DPRD-BK/IX/2024.
Selanjutnya, melalui Bupati Bulukumba, tiga calon pimpinan DPRD Bulukumba akan diusulkan penerbitan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulsel. Setelah SK tersebut terbit, maka akan dilakukan pelantikan Pimpinan DPRD Bulukumba oleh Ketua Pengadilan Negeri Bulukumba.
Sebelumnya juga, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bulukumba dan DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bulukumba menaruh harapan besar agar pimpinan yang baru ditetapkan di rapat paripurna kemarin, dapat menjaga marwah DPRD Bulukumba selama satu periode ke depan.
Diketahui, Umy Asyiatun Khadijah merupakan legislator PKS. Sedangkan Fahidin HDK merupakan legislator PKB sekaligus Ketua DPC PKB Bulukumba, dan Syahruni Haris adalah legislator Partai Gerindra sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Bulukumba.
Di pemilu legislatif (Pileg) Bulukumba tahun 2024 lalu, PKS sukses mengunci kursi terbanyak dengan jumlah 7 kursi, disusul PKB 6 kursi dan Partai Gerindra 5 kursi. Meski Golkar juga meraih 5 kursi legislatif, namun Partai Gerindra memiliki suara lebih banyak dibanding beringin.