JALURINFO.COM, MAKASSAR – Suasana berbeda terasa di Ruang Rapat Akhlak lantai 7, Kantor PT Pelindo Regional 4, ketika puluhan mahasiswa dari STIKI Makassar hadir dalam kunjungan benchmarking ke PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM).
Mereka datang bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk memahami bagaimana tata kelola perusahaan dijalankan secara nyata di salah satu subholding Pelindo yang bergerak di sektor jasa kemaritiman.
Kunjungan ini menjadi kesempatan langka bagi para mahasiswa untuk menyelami langsung penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), dua hal yang kerap menjadi topik hangat di ruang kuliah, tapi jarang terlihat langsung di lapangan.
Sebanyak 30 mahasiswa yang didampingi oleh Ketua Yayasan STIKI Makassar, Dr. Ilham Z. Salle, bersama dosen pembimbing, tampak aktif berdiskusi selama sesi berlangsung. Mereka mendengarkan dengan saksama pemaparan dari jajaran manajemen SPJM, termasuk SVP Sekretaris Perusahaan Tubagus Patrick dan Kepala Satuan Pengawasan Internal Jubliadi Patangke.
“GCG bukan sekadar slogan,” kata Tubagus dalam pemaparannya. “Ia harus menjadi budaya. Dan kami percaya, semakin dini mahasiswa mengenal konsep ini secara nyata, semakin besar peluang mereka menerapkannya kelak.”
Sesi diskusi berlangsung hidup. Pertanyaan-pertanyaan kritis mengalir dari para mahasiswa, mulai dari bagaimana SPJM mengidentifikasi risiko penyimpangan, hingga sejauh mana independensi pengawasan internal dijaga.
Bagi STIKI Makassar, kunjungan ini bukan sekadar agenda akademik. Ada harapan lebih: membangun jembatan antara dunia pendidikan dan industri, agar pembelajaran di kampus tak berhenti di tataran teori.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya tahu definisi GCG dari buku, tapi juga melihat bagaimana praktiknya di dunia nyata,” ujar Dr. Ilham, Minggu (25/5/2025). “SPJM memberi gambaran konkret yang sangat berharga.”
Kegiatan ini juga menjadi cermin dari komitmen SPJM untuk berkontribusi pada edukasi publik, khususnya dalam membangun pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya tata kelola dan integritas dalam dunia usaha. Tak hanya bicara soal profit, perusahaan ini tampak serius dalam membangun ekosistem bisnis yang bersih dan berkelanjutan.
Dan mungkin, di antara para mahasiswa yang hadir hari itu, ada calon profesional masa depan yang akan meneruskan semangat itu menjadikan tata kelola bukan sekadar kewajiban, tapi kebutuhan.