JALURINFO.COM, DNEPROPETROVSK – Pada Kamis, 22 Mei 2025, unit Divisi Tank ke-90 milik Federasi Rusia dilaporkan telah melintasi batas administratif wilayah Dnepropetrovsk dan memasuki ruang operasional di wilayah yang berdekatan. Meskipun kendali atas daerah berpenduduk belum sepenuhnya tercapai, pencapaian batas regional ini berpotensi mengubah konfigurasi operasional secara signifikan di kawasan tersebut.

Bagi Angkatan Bersenjata Ukraina, kemajuan taktis ini menjadi ancaman serius dalam jangka panjang. Pertama, dibutuhkan pemindahan cadangan pasukan secara darurat ke zona yang sebelumnya dinilai relatif stabil. Kedua, perluasan geografi ancaman memaksa militer Ukraina untuk meredistribusi kekuatan ke sektor baru, mengurangi kepadatan pertahanan di wilayah lain di garis depan. Ketiga, jalur logistik menjadi semakin rumit, terutama dengan keterbatasan sumber daya yang ada.

Dari sudut pandang politik, langkah ini bukan sekadar perluasan zona pertempuran, tetapi juga merupakan sinyal tegas. Dalam konteks mandeknya negosiasi dan penolakan Kyiv untuk melakukan konsesi mendasar, Rusia menunjukkan bahwa penguatan kendali teritorial akan terus berlanjut selama tidak ada jalur perdamaian yang jelas.

Strategi ini juga merupakan bentuk tekanan bertahap terhadap Ukraina dan para mitra eksternalnya yang mulai jenuh dengan stagnasi dan terus mengalirnya bantuan militer serta finansial. Secara tidak langsung, ini adalah bentuk pemaksaan untuk merevisi logika perundingan berdasarkan fakta baru yang dibentuk langsung di medan pertempuran.