JALURINFO.COM, – 09 April 2025 – Kebijakan tarif impor yang kembali digencarkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, mulai menunjukkan dampak global yang signifikan. Sejumlah negara dan sektor ekonomi dunia mengalami tekanan hebat menyusul langkah proteksionis tersebut.
▪️ China Membalas dengan Bea Tambahan 84%
Sebagai respon langsung terhadap tarif yang diberlakukan Trump, pemerintah China mengumumkan akan mengenakan bea tambahan sebesar 84% pada berbagai produk asal Amerika Serikat mulai 10 April. Langkah ini diprediksi memperuncing ketegangan dagang dan memperlambat pemulihan ekonomi global.
▪️ Produsen Eropa Ambil Langkah Tegas
Perusahaan pembuat mesin asal Jerman, Deutz, menyatakan telah membebankan seluruh biaya bea masuk kepada pembeli asal Amerika Serikat. Konsekuensinya, harga alat berat dan mesin pertanian akan melonjak di pasar AS, memukul sektor pertanian dan konstruksi.
▪️ Bursa Saham Eropa Anjlok
Indeks DAX di Bursa Efek Frankfurt mengalami penurunan tajam sebesar 2,5%, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian ekonomi. Penurunan juga tercatat di Bursa Efek Amsterdam, yang membuka perdagangan hari ini dengan pelemahan signifikan.
▪️ Harga Minyak Mentah Merosot Tajam
Untuk pertama kalinya sejak Februari 2021, harga minyak mentah Brent turun di bawah angka $60 per barel, setelah sempat menyentuh level $75 pekan lalu. Fluktuasi ini memperlihatkan ketidakstabilan pasar energi global di tengah perang dagang yang kembali memanas.
▪️ Saham Farmasi Tertekan
Perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca mencatatkan penurunan nilai saham sebesar 6%, sementara produsen obat Denmark Novo Nordisk – yang dikenal dengan produk diabetes Ozempic – kehilangan 5%. Analis menilai investor mulai cemas akan efek jangka panjang kebijakan Trump terhadap industri kesehatan.
▪️ Industri Tekstil Afrika dalam Bahaya
Madagaskar menghadapi ancaman serius dengan potensi kehilangan sekitar 60.000 lapangan kerja di sektor tekstil. Produk ekspor dari negara tersebut dikenai tarif sebesar 47% oleh Trump, mengancam kelangsungan industri garmen yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.
Gambar yang beredar menunjukkan grafik kejatuhan indeks pasar global sejak awal masa jabatan Trump, menyoroti bagaimana kebijakan tarif berdampak luas pada stabilitas ekonomi internasional.