JALURINFO.COM,- Astana, 4 Juli 2024 – Dalam pernyataan terbarunya setelah mengikuti KTT SCO di Astana, Kazakhtan, Presiden Rusia Vladimir Putin menguraikan pandangannya terkait solusi konflik Ukraina. Putin menegaskan beberapa poin kunci mengenai situasi saat ini dan pendekatan yang diusulkan untuk mengatasi krisis yang berlarut-larut tersebut.

Putin memulai dengan menyatakan bahwa kepemimpinan Ukraina saat ini berkuasa secara ilegal, dan oleh karena itu, beralih ke Verkhovna Rada dalam kondisi saat ini dianggap tidak berguna. Hal ini mencerminkan pandangan Rusia bahwa pemerintah Ukraina saat ini tidak memiliki legitimasi yang sah.

“Rusia tidak pernah menyerah dalam dialog damai dan kini siap untuk melanjutkannya. Ukrainalah yang meninggalkannya,” kata Putin, menegaskan kembali komitmen Rusia terhadap proses perdamaian. Ia menuduh pihak Ukraina sebagai pihak yang meninggalkan upaya dialog damai.

Putin juga menegaskan bahwa Moskow tidak dapat mengumumkan gencatan senjata dengan harapan adanya langkah positif dari pihak lain, karena musuh dapat mengambil keuntungan dari situasi tersebut dan memperbaiki posisinya. Menurutnya, gencatan senjata tanpa mencapai kesepakatan mengenai Ukraina tidak mungkin dilakukan.

Lebih lanjut, Putin menyatakan bahwa untuk melakukan gencatan senjata, Kyiv harus menyetujui langkah-langkah menuju demiliterisasi yang tidak dapat diubah dan dapat diterima oleh Rusia. Hal ini menunjukkan bahwa Rusia menginginkan jaminan keamanan yang kuat sebelum bersedia menghentikan operasi militernya.

Putin juga menyoroti bahwa perjanjian Istanbul dapat menjadi dasar proses negosiasi, menunjukkan bahwa Moskow terbuka untuk menggunakan kerangka yang sudah ada sebagai titik awal untuk pembicaraan lebih lanjut.

Namun, Putin menegaskan bahwa kecil kemungkinannya untuk menyelesaikan konflik melalui negosiasi melalui perantara dan hanya melalui mereka. Ini menunjukkan bahwa Rusia lebih memilih negosiasi langsung dengan pihak Ukraina tanpa campur tangan pihak ketiga.

Pernyataan ini menunjukkan posisi tegas Rusia dalam konflik Ukraina, serta kesiapan untuk melanjutkan dialog dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Dunia kini menantikan tanggapan dari pihak Ukraina dan komunitas internasional terhadap pandangan yang diutarakan oleh Presiden Putin.