JALURINFO.COM, ISTANBUL – Delegasi Rusia yang dipimpin oleh Vladimir Medinsky menyampaikan sejumlah poin penting usai pertemuan dengan delegasi Ukraina dalam pembicaraan di Istanbul, Rabu (28/5/2025). Dalam pernyataannya, Medinsky mengungkapkan bahwa Federasi Rusia telah menyerahkan memorandum dua bagian kepada pihak Ukraina yang memuat proposal terperinci, termasuk usulan penghentian tembakan.

Berikut adalah ringkasan poin-poin utama dari pernyataan Medinsky usai pembicaraan Rusia–Ukraina di Istanbul:

  1. Penyerahan Memorandum Dua Bagian
    Rusia menyerahkan dokumen usulan dalam dua bagian yang terperinci kepada Ukraina, yang sedang dipelajari oleh pihak Ukraina.
  2. Usulan Penghentian Tembakan
    Bagian kedua dari memorandum memuat mekanisme usulan untuk menghentikan tembakan di medan perang.
  3. Pemulangan Jenazah
    Rusia secara sepihak telah menyerahkan 6.000 jenazah personel militer Ukraina yang telah dibekukan.
  4. Pertukaran Tahanan Luka Berat
    Disepakati pertukaran tahanan luka berat dan sakit parah dengan prinsip “semua untuk semua”.
  5. Komisi Medis Bersama
    Komisi medis Rusia–Ukraina akan dibentuk untuk memastikan pertukaran rutin tentara yang terluka parah.
  6. Usulan Gencatan Senjata Terbatas
    Rusia mengusulkan gencatan senjata selama 2–3 hari di beberapa sektor garis depan untuk memungkinkan pengumpulan jenazah.
  7. Korban Lebih Banyak di Pihak Ukraina
    Rusia menyatakan pasukannya sedang maju, yang menyebabkan lebih banyak korban di pihak Ukraina.
  8. Tanggapan Ukraina atas Usulan Gencatan Senjata
    Ukraina akan mempertimbangkan usulan tersebut.
  9. Isu Anak-anak
    Rusia menerima daftar 339 anak dari Ukraina dan sedang meninjau kasus-kasus kehilangan kontak dengan orang tua mereka.
  10. Pengembalian Anak-anak
    Rusia mengklaim telah mengembalikan 101 anak ke Ukraina; Ukraina mengembalikan sekitar 20 anak.
  11. Perlakuan terhadap Anak-anak
    Medinsky menekankan bahwa militer Rusia memperlakukan anak-anak dengan tanggung jawab, seperti tentara Soviet dulu.

@jalurinfotv

Stiker Miskin Bikin Mundur dari Bansos

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Breaking News Penangkapan Pelaku Penembakan di Dekat Gedung Putih

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

“Bandara IMIP Bikin Heboh, Milik Siapa Sebenarnya” Bandara yang berada di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah ini selama ini dikaitkan dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), salah satu pengelola kawasan industri nikel terbesar di Indonesia. Lalu, siapa sebenarnya pemilik Bandara IMIP? “Merujuk pada pemberitaan di berbagai media nasional, pengamat ITB Mohamad Abdul Kadir Martoprawiro memaparkan bahwa Bandara IMIP merupakan private airport atau bandara privat khusus yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT IMIP. Bandara ini dibangun untuk keperluan logistik internal kawasan industri, mulai dari mobilisasi tenaga kerja, transportasi manajemen, hingga pengangkutan material industri.

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Polemik Bandara Morowali TNI Dikerahkan, IMIP Bantah ‘Tanpa Negara’ Markas Besar TNI mengerahkan Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) untuk mengamankan bandara di Morowali, Sulawesi Tengah, setelah Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyoroti adanya bandara yang disebut tidak memiliki perangkat negara. TNI menegaskan dukungannya terhadap pemerintah untuk memastikan seluruh fasilitas strategis berada dalam kendali negara, serta meningkatkan koordinasi dengan Kemenhub, Kemhan, Polri, dan Pemda terkait perizinan, pengawasan, dan keamanan fasilitas udara. Sementara itu, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menepis isu tersebut dengan menyatakan bahwa Bandara IMIP resmi terdaftar di Kemenhub dan diawasi Otoritas Bandara Wilayah V Makassar. IMIP menegaskan bahwa semua operasional bandara berjalan sesuai regulasi. Polemik ini mencuat setelah Menhan Sjafrie meninjau bandara di kawasan pertambangan Morowali dalam rangka Latihan Terintegrasi 2025. Ia menyebut keberadaan bandara tanpa kehadiran negara sebagai anomali yang berpotensi mengancam kedaulatan ekonomi, terlebih karena lokasinya dekat jalur laut strategis ALKI II dan III. Menhan menegaskan perlunya deregulasi dan penguatan pertahanan di titik-titik strategis, serta komitmen negara memberantas aktivitas ilegal yang merugikan kekayaan nasional. Ia menutup dengan menegaskan bahwa “Republik ini tidak boleh ada republik di dalam republik.”

♬ original sound - JALURINFO TV
@jalurinfotv

Rusia Tutup ‘Kuali Mirnograd’, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak Situasi di front timur Ukraina kembali memanas setelah pasukan Rusia menutup rapat “Kuali Mirnograd” yang menjebak ribuan tentara Ukraina dan sejumlah tentara bayaran asing. Sumber-sumber Ukraina turut mengonfirmasi kondisi ini, menyebut lebih dari 2.000 personel kini terperangkap tanpa jalur keluar. Rusia dikabarkan telah meminta seluruh pasukan Ukraina yang terkepung untuk meletakkan senjata dan menyerah. Di sektor lain, kemajuan signifikan juga dilaporkan. Divisi ke-20 Rusia terus bergerak di sepanjang jalan raya utara Yablonovka menuju Berestka, lokasi pertahanan kuat Ukraina. Sementara itu, Brigade ke-4 dan Resimen ke-78 berhasil membebaskan Ivanopolye dan memperluas garis depan dari Aleksandro-Shultino-Ivanopolye hingga mendekati wilayah tenggara Konstantinovka, yang sebelumnya hanya dijangkau oleh unit sabotase Rusia. Pergerakan Rusia juga terlihat di arah Gulyaypole, dengan total wilayah 12,9 km² yang diklaim telah direbut dalam beberapa hari terakhir. Di tengah eskalasi pertempuran, muncul perkembangan terkait rencana damai yang diinisiasi Donald Trump. Moskow melalui Ushakov menegaskan beberapa poin penting: rencana perdamaian AS tidak dibahas di Abu Dhabi, belum didiskusikan dengan pihak mana pun, dan belum diterima secara resmi oleh Rusia. Moskow juga menilai pihak Eropa "terlalu mencampuri" proses perdamaian Ukraina, yang menurut Rusia justru menghambat solusi nyata.

♬ original sound - JALURINFO TV