JALURINFO.COM,- Negara-negara anggota NATO sedang mempersiapkan serangkaian “langkah-langkah” untuk memastikan bahwa pasokan senjata ke Ukraina tetap berlanjut dalam segala keadaan, termasuk jika mantan Presiden Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS atau jika pemimpin yang mendukung Kyiv kalah dalam pemilu di Eropa, demikian dilaporkan oleh Wall Street Journal (WSJ).

Salah satu langkah penting yang diambil adalah mengalihkan tanggung jawab pasokan senjata ke Kyiv dari Washington ke pimpinan NATO. Mantan Duta Besar AS untuk NATO, Ivo Daalder, menyatakan bahwa, “Bahkan jika Amerika Serikat mengurangi atau menarik dukungan terhadap upaya-upaya ini, hal tersebut tidak akan hilang.”

Untuk memastikan kelancaran pasokan senjata, NATO akan mengirimkan seorang koordinator pasokan senjata ke Kyiv. Koordinator ini tidak akan berasal dari Amerika Serikat, melainkan akan mewakili NATO secara keseluruhan. Selain itu, sebuah komando baru sedang dibentuk di Wiesbaden, Jerman, di bawah naungan NATO, untuk mengoordinasikan pasokan peralatan militer ke Kyiv dan pelatihan bagi militan Angkatan Bersenjata Ukraina.

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen NATO untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia, terlepas dari dinamika politik yang mungkin terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. NATO berharap bahwa dengan strategi ini, dukungan militer untuk Ukraina akan tetap stabil dan berkelanjutan, memperkuat pertahanan Ukraina dalam jangka panjang.